Cukup untuk makan dari berkebun sayur

Jan 14, 2022 - 08:04
 0  79
Cukup untuk makan dari berkebun sayur

JarNas – MAU kangkung dan bayam yang segar tanpa pupuk kimia tidak usah jauh-jauh, ada di Desa Salo Kecamatan Salo.

Roslaini alias Cilak seorang perempuan berusia 45 tahun menekuni usaha bertanam sayuran, bayam dan kangkung. Sejak pandemi covid-19 ia bersama suaminya Sukarmi (47 tahun) saban hari berupaya memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya rela berpanas-panas di bawah terik matahari hingga kulitnya hitam.

“Inilah usaha kami, hanya untuk bisa bertahan hidup”, tuturnya sambil memanen sayuran tersenyum renyah.

Dia bertutur cerita tentang awal mula membuka lahan seluas hampir satu hektar di Dusun Sialang Desa Salo Kecamatan Salo Kabupaten Kampar Provinsi Riau itu. Mereka meminjam lahan itu dari tetangganya dengan perhitungan tidak mengikat, hanya alakadarnya saja.

Modal awal membuka lahan ini lumayan besar baginya sekitar Rp5 juta. Mulai menebas, memagar dan mengolah tanah, memupuk dan membeli tampang atau bibit sayur bayam dan kangkung.

“Alhamdulillah, selama 1,5 tahun hasilnya bisa mengembalikan modal dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dari hasil penjualan bila masuk masa panen dalam dua minggu bisa mendapatkan uang Rp300 ribu per hari”, ujar Cilak panggilannya sehari-hari ini.

Dia menerangkan, kalau sayur bayam mulai tanam hingga panen selama 25 hari sedangkan kangkung 20 hari dengan masa panen selama dua minggu.

“Kami memasarkan sayuran ini langsung diantar ke pasar dengan sekali angkut 160 ikat, per ikat dijual Rp2 ribu. Total pendapatan per hari mencapai Rp320 ribu, itulah pendapatan kami”, terangnya.

Dalam sehari mereka mampu mengangkut dua karung saja ke pasar, sebab kendaraan yang dipakai hanya sepeda motor. Itu dilakukan selama masa panen dua minggu.

Sukarmi menambahkan, hasil itu hanya didapat dalam kondisi normal, repotnya jika hujan terus menerus dapat merusak bayam, berbeda dengan kangkung akan semakin memudahkan kerjanya, karena tidak perlu menyiram. Pada saat normal, setidaknya sehari sekali harus dilakukan penyiraman.

Disana terlihat tanaman mereka tertata rapi, subur dan segar dengan memakai pupuk kandang, kotoran ayam, tanpa pupuk kimia.

Kebahagiaan terpancar di raut wajahnya, tanpa beban, mereka sangat menikmati hasil kerja keras yang setiap hari dilakoni dengan penuh semangat dan keikhlasan. (nty/jnn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow