Perselingkuhan Pejabat Kampar Semakin Menggila

JarNas – Seperti sudah menjadi hal yang lumrah, perselingkuhan di lingkungan pemerintahan. Pantang mendapatkan jabatan si pelaku suka mengganggu istri atau suami orang.
Dulu istilah PELAKOR atau kepanjangan dari Perebut Laki Orang menjadi viral dan itu ternyata bukan saja si perempuan yang menjadi pelaku. Kaum laki-laki juga doyan istri orang maka pelakor punya pasangan istilah yang disebut PEBINOR atau Perebut Bini Orang.
Perselingkuhan itu terjadi bukanlah orang yang jauh, akan tetapi antar kepala dinas dengan honorer, kepala bagian atau kepala bidang dan atau kepala sub bagian atau kepala sub bidang dengan honorer dan ada juga orang di luar instansi pemerintah, suami merebut istri orang atau sebaliknya istri kecinan (senang) suami orang dan ada juga supir dengan istri orang dan banyak lagi yang lainnya.
Viralnya kasus perselingkuhan hanya sesaat dan selalu berulang sehingga rumah tangga menjadi berantakan. Tidak sedikit perceraian terjadi dan kawin lagi. Lalu bagaimana nasib masa depan generasi setelahnya?.
Namun sayangnya meski kasus perselingkuhan ini kerap terjadi dan yang menjadi korban sudah banyak, tidak pernah ada solusi dari pemerintah untuk menindak Aparatur Sipil Negara (ASN) bahkan yang bersangkutan tetap menduduki jabatan empuk di pemerintahan sehingga perselingkuhan itu semakin menjadi-jadi dan menggila karena dianggap hal yang lumrah.
Slogan Kampar adalah negeri Serambi Mekkah namun prilaku sebagai aparat pemerintah tidak mencerminkan contoh yang baik dihadapan masyarakat dan perzinahan itu dibiarkan begitu saja tanpa ada sangsi tegas.
Jika seorang ASN sudah berkelakuan tidak pantas maka mencerminkan jalannya pemerintahan yang tidak baik pula dan rentan terjadi tindakan korupsi. Bagaimana tidak untuk memenuhi segala tuntutan hidup dan gaya hidup berlebihan pasti membutuhkan uang yang tidak sedikit.
Jika penghasilan hanya pas-pasan maka akan membuat hubungan pasangan selingkuh tidak nyaman sebab tujuan utama biasanya adalah faktor ekonomi.
Kasus perselingkuhan ini semakin terang-terangan, ada tempat pertemuan khusus untuk para peselingkuh yang letaknya juga di kota Pekanbaru tempat khusus istri-istri simpanan pejabat. Tidak penting sang pejabat itu buruk rupa asalkan uangnya banyak dan semua isi kantongnya terkuras. Tidak penting anak istri di rumah makan apa, yang penting happy happy di luar sana. Begitulah kenyataannya. (nty/jnn)