Jefry Noer Ungkap Kenangannya Bersama Almarhum Masnur

JarNas - Mantan Bupati Kampar Jefry Noer menyebutkan bahwa almarhum Masnur adalah orang yang berjasa dalam pembangunan proyek strategis di Kabupaten Kampar.
Pernyataan itu disampaikannya saat memberi sambutan dari tokoh masyarakat pada pelepasan jenazah almarhum Masnur di kediamannya Desa Kumantan Atas Bangkinang Kota sebelum dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Bukit Indah, Selasa (2/7/2024).
"Banyak kenangan saya dengan pak Masnur ini, satu kenangan yang tidak bisa saya lupa saat beliau menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kampar, almarhum yang mengetuk palu persetujuan pembangunan proyek strategis di Kabupaten Kampar yakni kantor bupati, gedung DPRD Kampar, Islamic Center, Jembatan Kuok dan Rumah Sakit Umum Bangkinang serta lainnya," ungkapnya.
Ia mewakili pihak keluarga menyampaikan kata maaf, karena menurutnya banyak yang suka juga banyak yang tidak suka atau bertentangan selama hidup almarhum.
"Banyak yang sudah dibuat oleh almarhum selama hidupnya dalam membantu masyarakat," kenangnya.
Sementara itu Kepala Desa Kumantan Masri juga menyampaikan hal yang sama, "Beliau orang baik, sebagai bukti memang baik, sejak mendengar kabar beliau wafat (Senin, 1/7 pukul 15.15 WIB), berdatangan sanak saudara, handai tolan hingga subuh menanti kembalinya jenazah ke kediaman usai penurunan gelar adat Datuk Penghulu Persukuan Pitopang Basah di Desa Tanjung Kecamatan XIII Koto Kampar dan sampai saat pemakaman ini," ujarnya.
Hadir disana, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar Repol, sejumlah anggota DPRD Kampar dan Riau, mantan bupati Pelalawan, mantan wakil bupati Kampar M. Zakir, mantan Sekda Kampar Zulher, Yusri dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Saat pelepasan halaman rumah almarhum dipadati para pelayat yang datang dari segala penjuru.
Masnur adalah mantan Ketua DPD I Partai Golkar Kampar, ia pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kampar dan juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Riau. Ia pernah membawa kejayaan bagi Partai Golkar di Kampar dengan perolehan suara di parlemen sebanyak 14 kursi di DPRD Kampar pada 2009.
Ia lahir tepat 17 Agustus 1965. Tutup usia pada umur 59 tahun. Dia menikahi Efri Saswita, putri dari Umar Said dan Siti Aisyah asal Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan. Dari pernikahannya membuahkan enam orang anak, masing-masing Umul Saadah, Umairoh Ayunda Fitri, Rizky Fadhila, Ridho Putra M. Nur, Salman Alfarisih dan Syahrul Ramadhan.
Ia dimakamkan tepat bersebelahan dengan bapak mertua Umar Said di Taman Pemakaman Umum Bukit Indah Bangkinang Kota pada Selasa (2/7/2024).
Semasa hidupnya ia adalah orang sangat aktif dalam berbagai organisasi dan sangat dikenal dengan keramahannya serta sangat vokal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat. Ia sengaja membangun pondok dibelakang rumahnya untuk tempat tinggal anak-anak yang memerlukan bantuan uluran tangannya. Menjadi orang tua asuh bagi puluhan anak-anak itu. Tak heran dengan keikhlasan serta dukungan sang istri anak-anak yang ia bina saat ini sudah menjadi orang sukses di bidangnya masing-masing.
Semasa kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, ia sudah menjadi tumpuan harapan dan tempat sanak saudaranya sekampug mengadu dan meminta bantuan ketika mau kuliah di Yogyakarta. Dari usaha kedai gerobak kecil berukuran 2x1.5 meter ini ia berjualan di depan kampusnya untuk biaya kuliah dan menjual koran naik bus dari lamou merah ke lampu merah di Yogyakarta.
Semangat yang begitu tinggi membuatnya menamatkan kuliah lalu mengabdikan diri di kampung halamannya di Kabupaten Kampar, Riau.
What's Your Reaction?






