Kadis PUTR Tinjau Peresmian Proyek Jembatan Air Hitam

JarNas — Kadis PUTR Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Asnar meninjau persiapan peresmian jembatan Air Hitam, Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir, Kamis (23/7/2023).
“Dari hasil peninjauan kami pada hari ini, diperkirakan sudah 95 persen selesai persiapannya,” kata dia.
Jika tidak ada aral melintang, peresmian oleh Bupati Rohil Afrizal Sintong dilaksanakan pada 18 Juli sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Saat kedatangan saya tadi, banyak masyarakat bertanya dan berharap, agar jembatan ini diresmikan. Artinya antusias dan harapan masyarakat sangat tinggi terhadap pembangunan jembatan tersebut,” sebutnya.
Pembangunan jembatan itu bertujuan untuk membuka akses dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Air Hitam Kecamatan Pujud Kabupaten Rohi sekitarnya.
Selama ini tempat tersebut merupakan wilayah yang terisolir dan sulit di jangkau karena minimnya infrastruktur, baik jalan maupun jembatan. Bahkan, untuk menuju Suak Air hitam hanya bisa dilalui dengan menggunakan Pompong (Kapal Motor).
“Saat bapak Bupati Afrizal Sintong menjabat, mimpi masyarakat Air Hitam menjadi kenyataan, dengan telah dikerjakan pembangunan jembatan sepanjang 140 meter dengan lebar 7 meter,” ujarnya.
Pembangunan jembatan bersumber dari APBD Rohil tahun 2022 ini akan menghubungkan kepenghuluan dan desa yang ada di tepian Sungai Rokan.
Pembangunan jembatan ini merupakan salah satu visi misi Bupati Rohil membangun infrastruktur pada wilayah terisolir untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
“Pembangunan jembatan air hitam tersebut telah selesai 100 persen, oleh karena itu sudah patut di resmikan,” imbuhnya.
Pergerakan ekonomi di Kepenghuluan Air Hitam menuju ibu kota Kecamatan Pujud diharapkan meningkat dan mempermudah masyarakat ke ibu kota kabupaten dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selama ini untuk menempuh ke desa Air Hitam ini, dari desa Babussalam Rokan harus menyebrang sungai Batang Kumuh menggunakan pompong (Kapal Motor). Selanjutnya menggunakan sepeda motor sejauh 9 kilo meter atau sekitar setengah jam karena kondisi jalan yang rusak.
Belum lagi musim hujan, jalan darat sangat licin dan susah dilintasi. Alternatifnya harus lewat air menggunakan boat dengan memakan waktu kurang lebih tiga jam.
“Alhamdulillah, pembangunan jembatan ini mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak, karena akan menjadi akses pembuka kedua daerah yang berbatasan yaitu Rokan Hilir dengan Rokan Hulu,” terangnya. (inf)
What's Your Reaction?






