Persiapan Pendidikan Anak

JarNas – Menentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam sebuah keluarga menjadi faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilannya. Tujuan keuangan tersebut biasanya tidak lepas dari tahapan kehidupan yang saat ini kita jalankan.
Berdasarkan rentang waktunya, secara sederhana tujuan keuangan dalam dikategorikan menjadi tujuan keuangan jangka pendek (1-2 tahun), jangka menengah (3-5 tahun) dan jangka panjang (> 5 tahun).
Awal pernikahan, biasanya kita fokus untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek hingga menengah seperti bulan madu, memiliki uang muka rumah, kendaraan ataupun liburan.
Setelah memiliki anak dan menjadi orang tua, biasanya fokus kita berubah. Mulai dari persiapan kebutuhan sehari-hari, hingga kebutuhan anak dalam jangka panjang langsung memenuhi pikiran dan buku catatan kita.
Di saat anak-anak beranjak dewasa hingga mandiri, maka fokus keuangan kita pun akan bergeser, bisa jadi di usia ini kita menjadikan ibadah atau rekreasi untuk menikmati hari tua sebagai tujuan keuangan.
Belajar dari pengalaman orang tua kita dahulu, bagaimana ayah dan ibu kita mengatur keuangan, hingga bagaimana menyiapkan dana pendidikan anak bisa menjadi sebuah pembelajaran yang sangat menarik.
Dari survey yang dilakukan oleh penulis terhadap 100 orang responden yang saat ini berusia 30-50 tahun, kami menanyakan “Tujuan keuangan apa yang paling banyak dilakukan oleh orang tua mereka dulu?”.
Sebanyak 66 persen responden menjawab tujuan keuangan orang tua mereka adalah persiapan dana pendidikan anak. orang tua kita yang menjadikan tujuan ibadah sebagai hal yang prioritas sebanyak 17 persen, yang ingin memiliki usaha sebanyak 13 persen, tujuan lainnya sebanyak 4 persen.
Sebelum banyak ilmu tentang perencanaan keuangan, rata-rata orang tua kita saja sejak dulu sudah menjadikan pendidikan anak sebagai prioritas yang ingin dicapai.
Begitu juga orang tua masa kini, pendidikan anak menjadi satu hal yang harus disiapkan sejak dini.
Semakin berkembangnya dunia pendidikan, pola asuh dan mudahnya informasi hari ini, membuat para ayah bunda masa kini ingin mempersiapkan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Bagi keluarga muslim, memberikan Pendidikan yang terbaik tentu ini sejalan dengan apa yang Allah perintahkan kepada kita, salah satunya yang tertuang dalam QS An Nisa (4): 9, yang artinya:
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraannya). Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
Menurut pendapat ulama, lemah yang dimaksudkan dalam ayat di atas menyangkut beberapa hal, yang utama adalah jangan sampai kita meninggalkan generasi penerus yang lemah akidah, ibadah, ilmu, dan ekonominya.
Salah satu yang dapat kita lakukan untuk membekali anak-anak agar tidak menjadi generasi yang lemah adalah dengan memberikan pendidikan terbaik.
Hal apa saja yang harus diperhatikan ayah dan bunda dalam mempersiapkan pendidikan anak?
1. Lakukan sejak dini.
Idealnya, persiapan pendidikan anak menjadi bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang. Artinya sejak anak dilahirkan kita sudah mulai serius memikirkannya. Ayah bunda dapat membuat rencana pendidikan anak sesuai jenjangnya.
Sebagai contoh, saat anak lahir, bisa jadi kita belum terpikirkan untuk menyiapkan pendidikan mereka di jenjang kuliah, dan jenjang pendidikan terdekat adalah TK ataupun SD. Nah, ayah bunda disini dapat mulai melakukan persiapan untuk masuk TK ataupun SD dahulu, dilanjutkan persiapan SMP, SMA hingga kuliah.
Bolehkah mempersiapkan pendidikan langsung untuk jenjang kuliah? Bisa jadi ada orang tua yang menjadikan persiapan pendidikan anak di jenjang kuliah sebagai prioritas yang harus disiapkan sejak anak baru lahir, karena mereka menganggap di jenjang TK hingga SMA orang tua masih produktif dan memiliki income rutin, sedangkan jenjang kuliah membutuhkan biaya yang paling besar.
Selain itu dan ada potensi orang tua sudah masuk usia pensiun hingga bertambahnya risiko karena faktor kesehatan hingga persiapan pendidikan jenjang ini yang dilakukan harus lebih banyak dan harus disiapkan dari sekarang.
Persiapan pendidikan mana yang menjadi prioritas untuk disiapkan sejak dini penting untuk dibicarakan bersama. Banyak faktor lain yang juga harus dipertimbangkan untuk menentukannya. Jika dana tidak masalah, maka ayah bunda dapat menyiapkan semua jenjang pendidikan sejak anak lahir.
Semakin banyak waktu dalam menyiapkan dana pendidikan, semakin ringan kita menyisihkannya. Semakin sedikit (mepet) waktunya dalam menyiapkan dana pendidikan, maka semakin besar yang harus di sisihkan.
2. Tentukan sekolah yang diinginkan.
Sebelum mendaftar ke sekolah, ayah bunda sebaiknya sudah memiliki standard pendidikan seperti apa yang terbaik untuk anak. Apakah sekolah yang membekali pendidikan dengan tingkat pembekalan akademisi lebih banyak, entrepreneurship, pembekalan agama dan akhlak yang seimbang ataupun lebih dominan, sekolah yang memiliki kurikulum global dan standar internasional, semua perlu diputuskan sejak awal.
Pendidikan berbasis keislaman atau yang sering disebut Sekolah Islam Terpadu atau Sekolah Quran ataupun Boarding School saat ini menjadi pilihan banyak orang tua di banyak kota. Orang tua merasa lebih yakin atas kualitas Pendidikan anak yang mendapatkan bekal keislaman yang lebih banyak dibandingkan sekolah umum lainnya, aktifitas keseharian yang menanamkan akhlaqul karimah hingga menghafalkan qur’an, tanpa ketinggalan dengan prestasi-prestasi akademisi yang menjadi keunggulan sekolah tersebut.
Walaupun harus merogoh kocek lebih dalam, orang tua di kota besar tersebut tidak merasa keberatan dan menjadikan sekolah islam tersebut sebagai standard pendidikan yang baik saat ini.
Komunikasikan standard pendidikan dan sekolah pilihan ayah bunda dengan anak. Ingat, yang sekolah bukan ayah bundanya. Sebagus dan sebaik apapun sekolah menurut ayah bunda yang akan menjalankan sekolah adalah anaknya, dengarkan pendapat, impian dan cita-cita anak, hargailah dan diskusikan bersama.
3. Update dengan kenaikan Biaya Pendidikan.
Menyiapkan pendidikan anak sama dengan harus ada dana siap pakai saat anak masuk jenjang sekolah ataupun kuliah.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kenaikan rata-rata biaya pendidikan di Indonesia mencapai 10-15 persen per tahun. Biaya kenaikan tersebut diluar biaya buku, fasilitas sekolah, ekstra kulikuler dan biaya hidup anak (contoh kos, makan, dan lain-lain jika masuk di jenjang kuliah).
Jika ayah bunda tau standard pendidikan yang terbaik untuk anak maka sering-sering cari tau langsung biaya sekolah tersebut saat ini berapa? dan hitunglah potensi kenaikannya setiap tahun agar ayah bunda lebih siap sedia dengan biaya yang sebenarnya saat anak sudah masuk usia pendidikan tersebut.
4. Evaluasi keuangan keluarga dan pilih instrumen keuangan syariah yang sesuai.
Setelah tau sekolah mana dan berapa biaya masa depan yang harus dicapai, maka evaluasi keuangan. Berapa alokasi yang harus disisihkan setiap bulan khusus pendidikan anak ini. Menyisihkan dan bukan menyisahkan. Artinya setiap ayah bunda mendapatkan income maka harus langsung masuk ke posting atau rekening untuk pendidikan anak tanpa diganggu gugat dengan kebutuhan lainnya.
Menentukan instrumen penempatan dana pendidikan dapat ayah bunda diskusikan bersama. Banyak pilihan instrument keuangan syariah seperti deposito syariah, reksadana syariah dan lainnya.
Jika Persiapan Pendidikan memiliki rentang waktu yang lebih lama (jangka panjang) mungkin ayah bunda dapat mempertimbangkan instrument keuangan pasar modal syariah (saham syariah).
Pemilihan instrumen investasi untuk tujuan pendidikan ini tentu harus memperhatikan juga profil investasi ayah bunda ya. Apakah berani ambil risiko, moderat atau profil investor yang aman-aman saja.
Semakin tinggi risiko investasinya, semakin tinggi potensi pengembangannya (dalam jangka panjang). Sebaliknya, semakin ingin merasa aman, maka semakin kecil potensi pengembangan investasinya.
5. Pertimbangkan Asuransi Pendidikan (Syariah).
Alhamdulillah hari ini sebagai orang tua kita masih diberi sehat dan panjang umur. Merencanakan persiapan pendidikan anak sambil menikmati perkembangan anak-anak dan kebersamaan keluarga.
Berkomitmen menyisihkan sebagian income untuk di simpan/dikembangkan untuk pendidikan anak. Setiap bulan dan setiap tahun income yang kita sisihkan diharapkan terkumpul/berkembang sesuai harapan.
Pernahkah kita terpikirkan? Disaat kita menyisihkan income untuk pendidikan anak, ternyata Allah berkehendak lain. Risiko kehidupan seperti sakit kritis, cacat ataupun meninggal dunia salah satunya akan membawa dampak secara ekonomi kepada keluarga kita, termasuk rencana pendidikan untuk anak-anak.
Salah satu manfaat dari Asuransi Pendidikan (syariah) ini akan membuat dana pendidikan yang dibutuhkan tetap ada walaupun terjadi risiko-risiko tersebut kepada orang tua. Hingga cita-cita dan impian tetap dapat terwujud melalui rencana Pendidikan yang sudah dilakukan.
Pada akhirnya peranan kita sebagai orang tua menjadi satu hal yang akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Begitu besarnya tantangan pendidikan hari ini membuat kita berbondong-bondong untuk mencari pembelajaran apa yang bisa kita terapkan untuk kita agar menjadi orang tua yang dapat terus membimbing anak-anak sesuai kaidah-Nya dan berada di Jalan yang diridha-Nya.
Pendidikan seperti apa yang akan kita berikan harus sejalan tidak hanya mementingkan urusan dunia saja, tapi juga dapat membekali anak-anak kita untuk menjadi anak-anak yang salih dan salihah, bermanfaat untuk keluarga, agama dan negara yang semuanya perlu persiapan yang matang sejak dini.
Wallahu‘alam Wr. Wb.
#Salam Sakinah
What's Your Reaction?






