Dari Usaha Burung jadi Peternak Kambing Sukses

Jan 14, 2022 - 07:37
 0  113
Dari Usaha Burung jadi Peternak Kambing Sukses

JarNas – Dedy Irawan (40 tahun) dan Yeni Aprianis (39 tahun) warga Desa Kuok merintis usaha kambing perahnya dengan sabar dan gigih. Hingga berkembang dengan baik, mencapai 40 ekor.

Kedua pasangan suami istri ini memulai usahanya sejak tahun 2017. Ketika itu, Dedy asal Jambi ini baru saja berhenti bekerja dari Adira Finance. Bingung mau usaha apa, akhirnya dia mencoba mengembangkan usaha ternak burung Murai Batu, namun dia mengalami kegagalan, uangpun habis sudah banyak habis.

 

Tidak mau menyerah begitu saja, ia pun terus mencari informasi dengan teman-temannya. Di dapatlah informasi usaha beternak kambing jenis etawa.

Awalnya ia enggan, karena tidak ingin jadi bau kambing, namun setelah cukup lama berpikir mempertimbangkan prosfeknya ke depan. Alhasil ia mulai tertarik setelah melihat usaha temannya itu berkembang pesat. Berbagai upaya dilakukan mulai mempelajari secara mendalam tentang beternak kambing sampai pada pengolahan produk lainnya.

Sang istri asal Payakumbuh ini juga tidak tinggal diam mengikuti langkah suami, ikut belajar dan pelatihan di berbagai tempat, agar apa yang mereka harapkan dapat berhasil dengan baik.

‘Kalau mau beternak kambing, tahu dulu ilmunya, banyaklah belajar, baru memulai ternak, tanpa ilmu sudah pasti gagal”, kata Dedy mengingatkan.

Dia mengamati, banyak kegagalan yang dialami warga yang ingin beternak karena mendapat bantuan tanpa dibekali ilmu terlebih dahulu.

Awalnya ia membeli bibit kambing etawa dari Yogyakarta sebanyak 5 ekor betina dan 2 ekor jantan sebagai percobaan dengan modal sekitar Rp30 juta. Lalu membuat kandang di atas lahan yang ada di depan rumahnya.

Dua tahun kemudian, semakin bertambah, mereka pun memperluas tempat usaha dengan memperbesar kandang untuk menampung kambing yang ada. Lumayan banyak uang yang harus dikeluarkan, untuk kandang saja mencapai Rp60 juta.

Kegigihan ini patut di contoh, “Semua usaha bila ditekuni dengan serius, insya Allah membuahkan hasil yang lebih baik”, ujar Dedy.

“Alhamdulillah, saat ini kambing kami sudah berkembang menjadi 40 ekor dengan tiga jenis, 4 ekor sanen, 20 ekor sapera, 10 ekor peranakan etawa (PE) dan 6 ekor kambing kampung”, kata Yeni menambahkan.

Mereka memelihara kambing jenis PE ini untuk menghasilkan susu kambing dan olahannya. Selain itu minuman dan masker kefir, minuman yougurt, daging kambing untuk qurban, pupuk padat dan cair.

Soal pemasaran, tidak semudah membalikkan telapak tangan, kerja keras sang suami menawarkan kepada orang-orang dimanapun berada, “Saya mulai menawarkan susu kambing ketika sedang duduk-duduk di kedai kopi, atah saat main ke tempat temannya, menawarkan susu kambing olahan sendiri”, ujarnya.

Alhamdulillah, lanjutnya pelanggan semakin banyak dan saat ini sudah punya pelanggan tetap. Dari hasil usaha ini mampu menopang hidup kami sehari-hari dan dapat menyekolahkan dua orang anak buah hati keduanya.

Ada beberapa kendala yang dihadapinya soal pakan ternak. Masih kesulitan dalam pengenalan bahan pakan pengganti, dan ketersediaan bahan bakunya terbatas. (Nty/jnn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow