Hidupkan Potensi Masyarakat Melalui Rumah Kreatif

Jan 15, 2022 - 10:59
 0  52
Hidupkan Potensi Masyarakat Melalui Rumah Kreatif

JarNas – Forum Jurnalis Remaja Kampar (FJRK) kembali melakukan kunjungan wisata ke Rumah Kreatif Kampung Patin di Desa Koto Mesjid, Kabupaten Kampar Provinsi Riau untuk menambah wawasan mengenai potensi daerah serta mempraktikkan ilmu yang sudah dipelajari selama pelatihan jurnalistik, Ahad (3/10).

Seluruh siswa melakukan wawancara dengan Pembina Rumah Kreatif, Wancandra dan Bendahara, Nefi Andriani selaku penggerak di bidang rajut.

Wancandra menceritakan, Rumah Kreatif ini berdiri sejak tahun 2019 dibina oleh PLN Peduli hingga saat ini dan juga mendapat bantuan dari CSR (Corporate Social Responsibility)nya.

Potensi SDM yang ada di Desa Koto Mesjid ternyata mempunyai banyak keahlian. Hanya saja potensi itu belum terkoordinir sehingga perlu suatu wadah maka didirikanlah organisasi yang dinamakan Rumah Kreatif Kampung Patin.

Dibangun sebagai wadah pengolahan limbah menjadi sumber ekonomi atau penghasilan tambahan masyarakat juga sebagai sarana mengalihkan kegiatan masyarakat ke arah yang positif serta membantu pemerintah dalam membangun negeri.

Bermula dari melirik kegiatan-kegiatan masyarakat yang bergerak di bidang limbah-limbah yang ada di tengah masyarakat untuk dijadikan tambahan pendapatan bagi masyarakat.

Kegiatan awal membuat kerajinan dari bambu, mengolah besi-besi bekas menjadi parang atau pisau-pisau antik, dan pipa paralon bekas yang tak bisa digunakan lagi dimanfaatkan untuk dijadikan lampu hias. Kegiatan tersebut dilakukan dengan prinsip ramah lingkungan.

“Jadi dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti itu kalau tidak kita tampung suatu wadah tentu sia-sia, sedangkan potensi pasar kita banyak seperti di tempat-tempat wisata untuk memasarkannya” kata Wancandra.

Kemudian desa koto mesjid ini, lanjutnya, merupakan desa yang sering dikunjungi para wisata.

Rumah Kreatif Kampung Patin sudah memiliki 4 unit usaha. Pertama bernama vicraft di bidang rajut, yang galeri nya sendiri ada di rumah kreatif ini, kemudian 2 unit rumah dekla, Vikasi (Viber kayu besi), dan Rumah Pudung Patin, tempat ikan patin dijadikan asin-asinan.

Tidak tertutup kemungkinan bagi potensi-potensi lain yang ingin bergabung untuk dijadikan unit kedepannya

Rumah rajut yang termasuk dalam unit fikraf, terdiri dari 15 orang anggota, yang aktif merajut ada 10 orang.

Pada awalnya, Nevi sendiri dan kewalahan dengan banyaknya pesanan yang dilakukan dari mulut ke mulut dan media sosial serta proses pengerjaan memakan waktu yang lama.

Setelah dilirik oleh Rumah Kreatif dan ikut bergabung, didapatlah dana bantuan yang digunakan untuk mengadakan pelatihan bagi yang berminat mulai dari siswa kelas 5 SD, SMP, SMA, mahasiswa, sampai ibu-ibu rumah tangga. Mereka dilatih langsung oleh Nevi. bantuan awal yang dapat berupa mesin-mesin jahit.

Awal pelatihan dilakukan mandiri dengan bahan-bahan yang dibiayai oleh Nevi, yang juga seorang guru SMP. Kemudian setelah mendapatkan bantuan kedua, yaitu bahan-bahan berupa furing dan juga benang yang dipesan online dari Jawa direkrutlah beberapa anggota.

Pelatihan dilakukan sekali sepekan, setiap Sabtu. Para anggota masing-masing sudah mendapatkan penghasilan tambahan sekitar Rp100 ribu sampai Rp200 ribu perpekan. Menariknya, kegiatan ini dapat mengalihkan aktivitas anggota yg biasanya digunakan untuk bermain handphone sehingga menghemat kuota internet dan menjadi tambahan penghasilan.

Saat ini, fikraf sudah menghasilkan ratusan produk mulai dari tas, dompet, masker, gelang, sepatu, dan masih banyak lagi. Harga barang dimulai dari Rp3500 (gelang) sampai harga tertinggi saat ini yaitu tas 3D seharga Rp450 ribu.

Harga mengacu pada motif dan tingkat kerumitan, bukan dari modal bahannya saja. Karena walaupun dengan bahan yang sama, tetapi beda motif akan mempengaruhi tingkat kerumitan serta waktu pengerjaannya. (Zora Anjani/jnn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow