Nama Ahmad Risol Kasubag Daskrimti dan Perpustakaan Kejati Babel Dicatut Penipu

JarNas - Kasubag Daskrimti dan Perpustakaan Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung Ahmad Risol dicatut oleh penipu.
"Itu penipu, jangan dilayani, nama saya memang dipakai penipu itu," kata Risol saat dikonfirmasi, Jumat (16/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa aksi ini sudah disampaikan kepada atasanya, dan dia mengingatkan semua rekan sejawat, sanak saudara agar tidak terkecoh oleh ulah penipu ini.
Icon panggilan akrab Kasubag Daskrimti ini menjelaskan bahwa namanya sudah sering digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab sejak 2019, 2021, 2022, 2024 dan 2025 dengan motif yang sama menjual kendaraan lelang.
"Hari ini ada lagi saudara saya yang menjadi sasaran penipu ini, untung keluarga saya ini langsung ngecek ke saya karena ia merasa curiga," ujarnya.
Penipu itu lanjutnya, menghubungi melalui akun Facebook mengajak bicara lewat panggilan video massenger dengan menampilkan wajah saya seolah sedang berbicara untuk meyakinkan bahwa benar itu saya, padahal itu adalah rekayasa dari kecanggihan teknologi yang bisa menggerakan foto wajah seperti sedang berbicara.
Kemudian obrolah berlanjut melalui chatting WhatsApp, si penipu mengirimkan gambar dua unit mobil yang menurut pengakuannya adalah mobil lelang pajero sport seharga Rp250 juta dan innova ribbon sejarga Rp140 juta.
Namun ketika dihubungi oleh saudara saya lewat Video Call WA, si penipu tidak mau mengangkat telepon dengan alasan tidak bisa ditelepon dan sedang berada di luar ruangan.
Gambar mobil itupun dihapus, dan ketika dihubungi kembali melalui akun FB penipu kembali melakukan video call dan menjawab bahwa ia salah menghapus pesan.
Kemudian gambar mobil itu dikirim kembali di WA, obrolan berlanjut di WA karena keluarga saya penasaran, lalu dilakukan panggilan video call, si penipu pun memasang wajah yang sama dan mengaku sedang di kantor.
"Untuk memperjelas hal itu keluarga saya melakukan panggilan video call dengan saya dan melihat posisi saya sedang di luar ruangan," terangnya panjang lebar.
"Kalau memang kendaraan lelang seharusnya ada panitia lelang, bukan melakukan tawar menawar sendiri," tukasnya.
Ahmad Risol mengingatkan agar semua kerabat dan saudara mengkonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya dan tidak mudah terkecoh. (*)