Perempuan Asal Wonosobo Ini Ingin Mandiri Berpenghasilan Sendiri

Jan 16, 2022 - 12:21
 0  96
Perempuan Asal Wonosobo Ini Ingin Mandiri Berpenghasilan Sendiri

JarNas – Lulu Meity Wibawanti, perempuan kelahiran Wonosobo ini terhitung gigih menjalani kehidupannya.

Hidup pas-pasan menjadi alasan bagi pribadinya untuk berkarya dan menghasilkan uang sendiri. Lebih mandiri atau tidak sepenuhnya bergantung dari sang suami.

Dia mencoba berbisnis membuka usaha sendiri dan merintisnya benar-benar dari nol. Tanpa keahlian apapun apalagi urusan masak-masak.

Akan tetapi kodratnya sebagai perempuan menjalankan peran ibu rumah tangga tidak bisa lepas dari urusan dapur, maka tuntutan untuk itu harus bisa dan hanya itu yang bisa dilakoni.

Lulu mengaku tidak memiliki keahlian apapun, maka tidak ada jalan lain, mau tak mau jatuh pilihannya pada usaha kuliner, meski pengetahuannya tentang masak-memasak sangat minim.

Menurutnya, perempuan itu tetap harus bekerja dan punya penghasilan sendiri dengan hasil jerih payah sendiri. Ikut bekerja dengan sang suami dan meminta jatah membuatnya tidak puas.

“Jauh berbeda jika kita bekerja dengan orang lain atau sekedar membantu, karena bekerja dengan usaha sendiri dan berpenghasilan sendiri jauh lebih nikmat”, kata wanita kelahiran 8 Mei 1972 ini.

Awalnya, ia merasa kesulitan untuk memulai, disamping tidak punya keahlian di dapur, modalpun cekak alias sangat minim.

Namun dengan semangat yang tinggi tekat yang kuat membuatnya tidak mudah patah semangat. Berbagai upaya dilakukannya agar dapat mewujudkan harapannya itu.

Dia bercerita, pada tahun 1999, sebelum berumah tangga, sempat bekerja di salah satu sekolah, namun belum lama bekerja, dia menemukan jodoh, di lamar dan langsung menikah.

Sang suami punya toko material, maka ia meminta mbak Lulu ini berhenti bekerja. Akhirnya setelah mereka hidup ber-rumah tangga, dia membantu usaha suaminya itu.

Pengalaman bekerja menempahnya untuk berpikir bagaimana menyusun langkah ke depan agar dapat membangun usaha sendiri bisa berpenghasilan sendiri dengan tetap bisa menjalankan kodrat sebagai ibu rumah tangga yang baik.

Setelah lahir anak ketiga dari perkawinan mereka, tekad itu tertanam dalam dirinya.

“Aku harus punya usaha sendiri hasil jerih payah sendiri”, tutur alumni APMD Yogyakarta ini.

Alhasil dia telah memiliki toko sendiri diberi nama Tiga Anggrek di dalamnya terdapat berbagai macam jenis makanan olahan sendiri di bungkus dalam kemasan.

Mulai carica yang menjadi produk andalanya, aneka keripik, jamur, paru, petos, abon dan menerima cateringan, nasi kotak ayam goreng rempah.

“Pertama saya menawarkan ke teman-teman terdekat, nitip di toko-toko dan alhamdulillah, sudah banyak pelanggan yang datang membeli ke toko dan berlangganan”, ujarnya. (nty/jnn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow