Sepekan Perjalanan PWI Kampar Jelang Kongres XXV

Sep 25, 2023 - 03:47
 0  48
Sepekan Perjalanan PWI Kampar Jelang Kongres XXV

MOMEN besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) lima tahun sekali ini, adalah wadah bagi para wartawan PWI se-Indonesia untuk menentukan siapa pemimpin organisasi wartawan tertua itu pada pelaksanaan kongres.

PWI Kabupaten Kampar turut meramaikan momen penting itu,  bergabung dan memberikan semangat kepada salah seorang kandidat dari Riau Zulmansyah Sekedang yang bertarung dalam Kongres XXV di Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan selama dua hari (25-26 September).

Perjalanan PWI Kampar ini bertepatan juga dengan akan berakhirnya masa jabatan Akhir Yani sebagai ketua selama dua periode. Sebanyak 14 anggota PWI mengikuti perjalanan itu mulai 23-28 September.

Agenda tersendiri telah dirancang dan dipandu oleh panitia yang ditunjuk dan dibentuk melalui rapat. Seluruh rombongan pada Sabtu (23/9) menuju kota hujan dan bermalam di Bogor. Paginya melanjutkan perjalanan ke kota Bandung dan tiba di penginapan pada malam harinya pukul 20.00 WIB.

Perjalanan dilanjutkan keesokan harinya singgah di redaksi Pikiran Rakyat Jawa Barat di Jalan Asia Afrika Kota Bandung Jawa Barat untuk menimba ilmu bagaimana mengelola media secara profesional dan tetap menjaga independensi sebagaimana fungsi control dalam situasi apapun.

Kedatangan PWI Kampar ini disambut hangat oleh Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat, Hazmirullah didampingi Supervisi Media Network
Gita Pratiwi.

Selama setengah hari seluruh pengurus dan anggota PWI Kampar mendengarkan bagaimana media yang telah berusia 57 tahun itu tetap eksis dengan berbagai upaya menghadapi segala tantangan. Diskusi santai terjadi hingga waktu zuhur tiba.

Hasmirullah memaparkan bagaimana media yang dipimpinnya itu membuka langkah dengan pola kolaborasi melalui Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) bersama 200 mitra media juga dengan Radio PRFM.

"Pikiran Rakyat tetap menampilkan sajian menarik agar tetap menjadi media yang dicari dan disukai pembaca melalui sajian secara mendalam untuk mengurai sebuah tema atau isu menarik yang tengah terjadi," kata dia.

Ia jelaskan, jika media online membahas soal, what, who, where dan when, maka di koran lebih menguraikan tentang mengapa (why) dan bagaimana (how). 

Selain itu menurutnya media itu bisa eksis bukan saja karena kedaerahan namun lebih kepada sopan santun atau etika dalam penyajian. Ia menyampaikan dengan istilah pepatah Sunda "Hadeku basa goreng ku basa" yang artinya mulia karena bahasa hina karena bahasa.

Begitu pentingnya menjaga kesantunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang diterapkan oleh media Pikiran Rakyat ini. Kritik yang disampaikan tidak sampai menghina tetapi sesuai dengan fakta, bukan isu.

"Pikiran Rakyat tetap menyampaikan kritikan dan informasi sesuai dengan fakta, tidak dalam bentuk isu yang belum pasti untuk menghindari gosip juga tidak menyajikan informasi seputaran artis", terangnya.

Selain berbagai trik juga disampaikannya bagaimana media massa tetap tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dan sejahtera.

Sementara itu Ketua PWI Kampar Ahir Yani menyampaikan bahwa kunjungan ke Pikiran Rakyat dengan sambutan pemimpin redaksi bersama jajarannya ini menjadi kehormatan bagi PWI Kampar. "Ini akan menjadi informasi dan pengalaman penting dibawa pulang untuk diterapkan dalan pengembangan media di daerah," jelasnya.

Dia mengatakan di daerah terutama di Kabupaten Kampar media online tumbuh bak cendawan di musim hujan, namun dengan berbagai kondisi harus dihadapi. 

Seluruh anggota PWI yang hadir mengucapkan terima kasih atas sambutan dari jajaran redaksi yang meluangkan waktu dan berbagi pengalaman. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow