Glamping Kelana Akomodasi Alternatif Buat Helat MotoGP di Lombok Tengah

Feb 20, 2022 - 08:05
 0  38
Glamping Kelana Akomodasi Alternatif Buat Helat MotoGP di Lombok Tengah

JarNas – Glamping Kelana merupakan sarana hunian alternatif yang dipersiapkan untuk helat MotoGP sebanyak 1000 unit di kawasan Mandalika, tepatnya di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.

“Karena minat yang sangat tinggi terhadap MotoGP, jadi akhirnya karena kreativitas bangsa kita dibuatlah tenda-tenda ini sebagai alternatif hunian,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau kawasan itu, Ahad (20/2/2022).

Saat ini, Glamping Kelana baru ada 20 unit tenda dan akan terus ditambah. Targetnya akan ada 1.000 unit tenda dengan kapasitas 2.000 orang. Hal ini sebagai langkah alternatif dalam menghadapi melonjaknya permintaan dan antusiasme terhadap MotoGP.

Glamping (glamorous camping) ini merupakan salah satu akomodasi yang disiapkan guna menunjang perhelatan MotoGP 2022 sehingga diharapkan dapat memberikan layanan maksimal bagi wisatawan serta yang terpenting terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat dan mendorong kebangkitan ekonomi.

Akan ada dua paket yang ditawarkan di Glamping Kelana. Pertama, paket camping. Tamu akan mendapatkan pengalaman menginap di tenda dan dapat menikmati fasilitas yang tersedia.

Untuk harganya sendiri mulai dari Rp250.000. Sementara untuk paket kedua yakni glamping, meliputi sarana transportasi dari Bandara ke Glamping Kelana, penginapan, dan menikmati fasilitas yang ada, dibanderol sekitar Rp600.000.

Lokasi glamping ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet portabel, mushola, dan panggung mini yang dapat dimanfaatkan untuk menampilkan produk-produk ekonomi kreatif dari masyarakat sekitar.

“Ini adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi karena selain 1.000 tenda, nanti di depan akan ada 75 tenda glamping yang lebih besar yang disiapkan oleh Eiger. Tentu ini adalah bagian dari komitmen dan sinergi semua pihak,” katanya.

Dia menjelaskan penempatan lokasi glamping ini sesuai dengan tren pariwisata di Indonesia pasca pandemi COVID-19. Di mana wisata berbasis alam menjadi pilihan utama bagi wisatawan.

“Mereka (wisatawan) lebih suka di alam terbuka dan kami melihat kunjungan ke desa wisata mengalami peningkatan 30 persen dan (persentase peminat) ekowisata juga naik,” ungkap Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan, menambahkan pihaknya akan mengawal langsung penyiapan amenitas pelengkap dan penerapan protokol kesehatan di area glamping ini.

“Di sini sudah disiapkan sekitar 20 unit toilet portabel yang tentu dengan memperhatikan sanitasinya. Kita juga akan persiapkan tempat sampah, jadi kita akan kontrol dan kawal terus terkait CHSE ini,” kata dia.

Dalam peninjauan ini, Sandiaga juga didampingi oleh Direktur Pengembangan Destinasi II, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Mohammad Faozal; dan Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani. (nty/jnn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow