Karhutla Di Siak 2023 Capai 22,31 Hektar, Bupati Minta Siaga

JarNas – Bupati Kabupaten Siak Alfedri menggelar apel Pencegahan dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan dan Cuaca Extreme di halaman kantor Bupati Siak, Selasa (11/7/2023).
“Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang rentan terjadinya bencana Karhutla. Data menunjukan tahun 2022, kita menempati peringkat 9 dari 12 kabupaten/kota hanya terbakar seluas 24,31 hektar, 31 titik api, dan 128 hotspot. Adapun di Tahun 2023 ini, luas terbakar kita sudah mencapai 22,31 hektar, 27 titik api, dan 82 hotspot,” sebutnya saat menjadi inspektur upacara.
Dia jelaskan bahwa sebagai bentuk kesiapsiagaan pencegahan lebih dini secara terpadu, dalam menghadapi musim kemarau dan terjadinya Karhutla di 2023 ini, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengeluarkan beberapa Surat Keputusan (SK), salah satunya yaitu Surat Keputusan Bupati Siak Nomor 297/HK/KPTS/2023 Tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Siak 2023.
“Untuk mencegah Karhutla, berbagai upaya telah kita lakukan, seperti pembuatan kanal bloking, pembuatan embung dan kolam-kolam penampungan air. Semua itu akan terus kita lanjutkan. Upaya pencegahan lainnya seperti patroli terpadu tetap dilakukan selama status siaga darurat ditetapkan. Semua peralatan pendukung dan personel satgas sudah kita siapkan untuk menjaga Kabupaten Siak dan mendukung Provinsi Riau tanpa asap di 2023 ini,” ujarnya.
Dia meminta setelah apel siaga ini, seluruh pemangku kepentingan diintruksikan agar meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang telah terbangun baik selama ini.
“Penyelesaian karhutla tidak bisa di selesaikan sendiri melainkan harus ada kerjasama yang baik seluruh stakeholder. Kita tidak perlu menyalahkan tapi kita meningkatkan kontribusi yang maksimal, sebab tindakan yang saling menyalahkan tidak akan menyelesaikan masalah tetapi malam sebaliknya membuat masalah baru hal itu tidak kita ingin kan dan tidak boleh terjadi,” ujarnya.
Terlebih-lebih ketika sudah terjadi bencana Karhutla antar satu instansi baik pemerintah, aparat maupun swasta harus saling bahu-membahu. Langkah ini penting, agar bencana Karhutla tersebut tidak menjadi bencana kabut asap yang merugikan semua pihak.
Khusus kepada Camat, dia menginstruksikan agar segera mengumpulkan Lurah/Penghulu, lakukan dan lebih gencar mensosialisasikan penangangan Karhutla. Termasuk pihak perusahaan agar dapat menjaga lahan kawasannya, dan perusahaan pemilik lahan perkebunan harus lebih tanggap terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran di lahannya.
“Jangan sampai bencana kebakaran lahan akibat kelalaian, berbagai sangsi di terapkan, termasuk izinnya bisa dicabut. Semoga hal ini tidak terjadi,” pungkasnya.
Dalam upacara itu yang menjadi Perwira Apel Kasat Sabhara Polres Siak AKP Cecep Sujapar dan Komandan Apel Letnan I Makodim 0322/Siak Arhanud Jhonson Nainggolan. Diikuti oleh seluruh Tim Pemadam Karhutla, Unit Reaksi Cepat Perusahaan di Kabupaten Siak, Forkopimda, para asisten, pimpinan OPD beserta Camat se-Kabupaten Siak, Kwarcab Siak, TNI dan Polri. (infotorial)
What's Your Reaction?






