Pebatik Srikandi Tapung Terus Kembangkan Sayap

Jan 15, 2022 - 11:17
 0  67
Pebatik Srikandi Tapung Terus Kembangkan Sayap

JarNas – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsur Pelaksana Setda Kampar melakukan kunjungan ke tempat usaha batik Srikandi, Ahad (24/10).

Di sana ketua DWP, Yenni Hartati bersama pengurus lainnya bertemu dengan pemilik rumah batik Srikandi, Wulyati.

Wulyati menceritakan bahwa Kabupaten Kampar memiliki banyak keberagaman budaya yang terus berkembang. Salah satunya adalah batik. Di Kecamatan Tapung, tepatnya di Desa Sibuak telah dimulai usaha batik sejak 2019 dan tahun ini dibentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Batik Srikandi dibawah binaan Dinas Perdangangan Koperasi dan UKM Provinsi Riau.

Bantuan dari dinas tersebut disalurkan dari dana pokir anggota DPRD Provinsi Riau dapil Kampar, Hj. Eva Yuliana. Dengan bantuan berupa pelatihan selama 10 hari bagi masyarakat dengan peserta sebanyak 15 orang perempuan warga tempatan dilaksanakan di gedung Srikandi Desa Sibuak.

Pelatihan diberikan okeh tutor asal Solo yang juga seorang guru di SMK Negeri 4 Pekanbaru, Hary Susanto. Setiap peserta mendapatkan bantuan peralatan dan bahan-bahan membatik.

Untuk membuat sebuah baju pada umumnya diperlukan kain putih dengan ukuran 2,25 meter.
Proses membatik dimulai dengan menentukan pola batik kemudian diprint dan di jiplak ke kain tersebut. Setelah itu, lilin malam dipanaskan lalu dilukiskan ke kain menggunakan canting.

Saat motif dasar telah tampak pada kain, dilukiskanlah warna yang bervariasi pada motif agar terlihat indah. Selanjutnya kain yang masih berwarna dasar putih itu, di rendam kedalam air warna agar terciptalah kain batik yang diinginkan.

Proses pengerjaan yang rumit tersebut menghabiskan waktu 4 hari. Modal yang ditetapkan pihak pengelola untuk 1 kain batik adalah Rp215 ribu dan harga jual untuk kain-kain batiknya bervariasi tergantung tingkat kerumitan motif yang dipesan.

KUB Srikandi telah menghasilkan karya yang sangat beragam. Salah satunya yang paling menarik adalah batik khas Sibuak yang menjadi ikon baru bagi desa tersebut.

Usaha ini telah menjadi ladang penghasilan tambahan bagi para anggotanya. Saat ini, mereka mendapatkan penghasilan sebesar Rp110 ribu per kain dan telah mendapatkan pesanan sebanyak 11 potong kain.

Yenni menyampaikan syukur Alhamdulillah anggota DPRD Provinsi Riau, Hj. Eva Yuliana telah memberikan perhatian kepada pebatik warga Kampar di Tapung, “Semoga dengan bantuan itu mereka semakin bersemangat mengembangkan usaha batiknya sehingga nama Kampar dapat dikenal masyarakat luas”, ujarnya

“Dengan memiliki keahlian sebagai pebatik bukan saja dapat menambah pengetahuan tetapi juga dapat menjadikan keahlian di bidang itu sebagai sumber penghasilan tambahan bagi kekuarga”, ungkap Yenni.

Dengan bahan-bahan yang cukup mahal serta dipesan langsung dari jawa, tentunya modal pengerjaan yang diperlukan tidak sedikit.

KUB Srikandi masih membutuhkan modal tambahan untuk perkembangan usahanya. Diharapkan bagi pemerintah daerah agar dapat melirik potensi yang ada di tengah masyarakatnya dan memberi bantuan untuk kemajuan usaha-usaha kecil seperti ini.

Hal ini menandakan adanya potensi-potensi besar pada masyarakat daerah, sehingga sangat perlu untuk dimajukan agar dapat menjadi suatu keunggulan bagi tiap-tiap daerah. Usaha-usaha seperti ini perlu di munculkan di daerah-daerah lain serta di dorong agar lebih maju. (Zora Anjani/jnn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow