Polda Banten Tangkap Pemilik Apotek Jual Obat di Atas HET

Mar 3, 2022 - 08:36
 0  50
Polda Banten Tangkap Pemilik Apotek Jual Obat di Atas HET

JarNas – Ditreskrimum Polda Banten melakukan sidak ke sejumlah apotek di Tangerang yang menjual harga obat covid-19 diatas Harga Eceran Tertinggi dan tanpa resep dokter, Ahad (11/07/2021).

Harga obat dijual dengan harga melambung diduga disebabkan tingginya angka penyebaran covid-19, membuat masyarakat panik dan akhirnya membuat peredaran obat untuk covid-19 menjadi langka.

“Berdasarkan laporan dari masyarakat tadi personel Ditreskrimum Polda Banten dan Satreskrim Polres jajaran melakukan pengecekan ke beberapa apotek, karena diduga menjual obat diatas HET dan tanpa resep dokter,” kata Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto melalui Dirreskrimum Polda Banten Kombes Pol Ade Rahmat Idnal

Polisi mengamankan pemilik apotek yang berada di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

“Dia ditangkap karena menjual obat Oseltavimir dari harga awal Rp 260.000 menjadi Rp 700.000 dan tanpa resep dokter. Pelaku mencoba mencari keuntungan di tengah pandemi corona,” terang Ade.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menambahkan, tersangka ditangkap dari toko apoteknya di Perumahan Citra Raya, Tangerang. Dari situ polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti.

“Selanjutnya anggota melakukan penggeledahan terhadap apotek tersebut dan diamankan obat dan uang hasil penjualan obat tersebut menjadi barang bukti,” ujarnya.

Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 107 Jo Pasal 62 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang PERDAGANGAN dan Pasal 62 Jo Pasal 10 Huruf (a) UU Nomor 8 Tahun 1999 dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun penjara dan/atau denda paling banyak Rp. 50.000.000.000″.

“Saat ini tersangka dilimpahkan ke Polresta Tangerang dan tersangka di bantarkan penahanannya karena hasil test PCR dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini di isolasi di RS. Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Seperti diketahui, Oseltamivir menjadi salah satu obat untuk terapi corona. Selain itu, juga terdapat Favipiravir ada dan Remdesivir yang menjadi alternatif terapi. (rls/nty/jnn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow