Kapolri : Ada Lima Manajemen Kontijensi Penanganan Covid-19

Mar 3, 2022 - 08:54 WIB
Kapolri  : Ada Lima Manajemen Kontijensi Penanganan Covid-19

JarNas – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan ada lima manajemen kontijensi dalam penanganan pandemi Coronavirus disease (Covid-19) untuk 13 zona merah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Langkah itu ditetapkan mengacu pada prinsip atau azas Salus Populi Supreme Lex Esto atau keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi.

Pertama adalah, penjagaan kampung atau Rumah Tangga (RT) yang sudah menjadi klaster. Personel Polri bakal melakukan penjagaan dan patroli pada lokasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Maayarakat (PPKM) mikro atau desa dengan penambahan pasukan dari Polda dan Mabes Polri sesuai dengan pembagian zonanya masing-masing.

“Langkah manajemen kontijensi, Polda buat supervisi dari pejabat ke Polres. Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala sesuai dengan zonasi yang sudah ditentukan,” jelasnya dalam keterangan di Jakarta, Senin (7/6/2021).

Kedua manajemen tracing dan ketersediaan swab antigen untuk personel TNI-Polri melakukan percepatan swab polymerase chain reaction (PCR) setelah dinyatakan reaktif ketika proses pengetesan swab antigen.

“Bagi warga yang positif swab antigen dilakukan test swab RT-PCR setiap lima hari baik yang gejala maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) untuk menghindari penyebaran virus corona ke orang lain”, ujar mantan Kapolda Banten itu.

Lalu, manajemen RT-PCR dan peningkatan kecepatan hasil Laboratorium. Demi mempercepat pengujian laboratorium, salah satunya adalah mengerahkan mobil RT-PCR.

“Dengan adanya bantuan dari laboraturium dan mobil RT-PCR diharapkan hasil tes dapat diterima lebih cepat. Yang tadinya 3-5 hari menjadi kurang lebih 1-2 hari”, ucapnya.

Kemudian melakukan penyiapan manajemen pasien yang reaktif atau positif penentuan isolasi mandiri dan rujukan ke Rumah Sakit (RS). Untuk masyarakat Jawa Tengah, yang melakukan isolasi mandiri nantinya bakal langsung di evakuasi ke tempat rujukan yang telah disiapkan.

Seperti di Asrama Haji Donoyudan dengan 800 tempat tidur. Apabila dilokasi itu penuh, maka warga yang positif bakal dievakuasi ke Gedung Diklat Srondol dengan kapasitas 300 tempat tidur, kediaman Wali Kota 200 tempat tidur, dan Gedung Islamic Center 150 tempat tidur.

“Evakuasi yang saat ini melaksanakan isolasi mandiri di rumah digeser ke Asrama Haji Donoyudan sebagai rujukan isoma pusat di Jateng dengan alokasi 800 tempat tidur, dilengkapi tenaga kesehatan dan penjagaan ketat dari TNI-Polri,” ujar Sigit.

Terakhir, melakuan evakuasi pengangkutan positif bila sudah semakin banyak yang positif dan klaster keluarga meluas.

Seluruh manajemen kontijensi tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran klaster virus corona. Seperti halnya yang terjadi Bangkalan Madura, Jawa Timur.

Disisi lain, Sigit meminta kepada masyarakat khususnya di Kudus, untuk betul-betul menegakan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari. Terutama, soal kedisiplinan warga terkait penggunaan masker.

Sigit menekankan, penggunaan masker dengan disiplin akan dapat menekan angka penyebaran virus SARS-CoV-2 itu. Mengingat, menurut, Sigit hal itu masih menjadi upaya paling ampuh untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Hal itu merujuk pada penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

“Tingkat kepatuhan masker sudah mulai menurun. Salah satu yang paling mudah tidak tertular Covid-19 adalah menggunakan masker,” kata eks Kadiv Propam Polri tersebut.

Selain itu, Sigit juga meminta kepada wilayah sekitar Kabupaten Kudus, juga menyiapkan ancang-ancang manejemen kontijensi demi mencegah penyebaran virus corona.

“Yang lain mempersiapkan kontigensi plan utamanya yang berbatasan dengan Kudus. Untuk keluar masuk wilayah zona merah diawasi ketat, dan Masyarakat di wilayah zona merah desa di imbau untuk tidak keluar rumah selama 5 hari, dan hasilnya akan dievaluasi”, terangnya.

Diketahui saat ini 13 zona merah terjadi di sembilan provinsi per 30 Mei sebagai berikut ;

1. Sumatera Utara di Dairi

2. Sumatera Selatan di Kota Palembang dan Kota Prabumulih.

3. Kepulauan Riau di Batam

4. Riau di kota Pekanbaru

5. Bengkulu di Bengkulu Utara

6. Kalimantan Barat di Melawi

7. Jawa Tengah di Kudus

8. Jambi di Tanjung Jabung Barat.

9. Sumatera Barat di Solok, Kota Solok, Agam dan Pasaman Barat.

(netty/jnn)