Kepala SD 001 Gunung Sahilan Kesal Usulan Pagar Bertahun-tahun Tidak Digubris

JarNas - Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 001 Gunung Sahilan Nazaruddin menyampaikan kekesalannya karena usulan pembangunan pagar untuk keamanan murid-muridnya sekolah dari lalu lintas jalan umum sejak 2013 kepada pemerintah daerah Kabupaten Kampar tidak kunjung digubris.
"Kami sudah berulang kali mengusulkan pembangunan pagar ini ke pemerintah daerah dan beberapa pihak tentang usulan bangunan pagar itu namun tidak kunjung ditanggapi dan digubris," kata dia diruang kerjanya Kamis (16/11/2023).
Dia sangat kesal karena sampai hari ini usulan itu tidak kunjung digubris bahkan usulan itu dianggap tidak penting apalagi mau direalisasikan, padahal SD ini adalah sekolah tertua di Gunung Sahilan berdiri sejak 1980, kalah dengan sekolah-sekolah yang ada di daerah yang lebih terpencil di kecamatan lain.
"Setiap kali kami usulkan, selalu saja dianggap tidak penting, padahal usulan ini sudah dimasukkan ke dalam data Dapodik," ujarnya.
Menurutnya pagar itu sangat penting mengingat diantara bangunan sekolah yang ada, terdapat pembatas jalan umum yang dilalui kendaraan warga yang ada di sekitar sekolah.
"Kami sangat khawatir anak-anak yang sekolah disini celaka karena lalu lintas kendaraan berada di tengah-tengah sekolah," ujarnya.
Ia menegaskan jika ditanya mana yang lebih penting antara gedung belajar dengan pagar maka yang sangat prioritas adalah bangunan pagar agar murid-murid yang sekolah aman dari gangguan kendaraan umum yang melintas.
Dari luas lahan 5000 meter ini, luas bangunan pagar yang dibutuhkan sekitar 350 meter persegi untuk menutupi jalan keluar masuk dari depan dan belakang sekolah ini.
Ia menjelaskan bahwa surat izin penutupan jalan itu sudah ada, namun demikian itu tidak menjadi solusi yang aman karena masih dilalui oleh warga meski jalan pengganti sudah ada sebab masyarakat sudah terbiasa lewat disana dan lebih dekat.
Nazaruddin juga menjelaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya itu memang kekurangan satu unit ruang belajar untuk menampung tujuh rombongan belajar dan yang ada hanya enam ruang belajar dari jumlah murid sebanyak 180 orang. Di SD ini ada sembilan guru yang mengajar, satu diantaranya yang berstatus ASN.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar Aidil yang dimintai tanggapannya mengatakan akan mempelajari dan melihat kondisi sekolah tersebut.
Ia mengatakan bahwa usulan pembangunan harus masuk dalam data dapodik. (*)