Penjabat Bupati Kampar Jadi Speaker di Malaysia

JarNas – Penjabat Bupati Kampar Kamsol diundang menjadi pembicara dalam acara Internasional Conference BSP-Business Strategy Analysis untuk peluang ekspor/impor/investasi di Malaysia.
Kamsol mengikuti acara itu selama tiga hari mulai 26 hingga 30 September di Matrade Exhibition dan Convention Center. Kehadirannya karena undangan khusus dari Axon Consultancy Sdn. Bhd.
Tujuannya untuk memberikan informasi terkini tentang peluang-peluang kegiatan eksport dan perdagangan dengan tumpuan kepada provinsi-provinsi tertentu di Indonesia bagi perusahaan perusahaan di Malaysia yang ingin mengembangkan bisnis di Indonesia.
Acara itu dihadiri pihak perusahaan, Pemilik Perniagaan (Perusahaan), Direktur Syarikat, Direktur Pembangunan Perniagaan dan Ahli Strategi Perniagaan Anggaran sekitar 1000 orang.
Penjabat Bupati Kampar diminta untuk memberikan informasi tentang peluang-peluang eksport, bisnis dan perdagangan di Provinsi Riau termasuk pentingnya undang-undang, regulasi dan keperluan-keperluan untuk ahli-ahli usahawan/perusahaan di Malaysia untuk menjalankan perusahaan dan eksport.
Selain itu bagaimana peluang kerjasama (partnership) dengan perusahaan-perusahaan di Provinsi Riau di samping keperluan-keperluan produk usaha agar pengusaha Malaysia dapat mengekspor ke Provinsi Riau.
Dihadapan seluruh peserta yang juga dihadiri oleh Kedutaan RI yang berkedudukan di Kuala Lumpur Deden Muhammad Fajar Shiddiq Trade attache, Kamsol memaparkan berbagai potensi yang ada khususnya di Kabupaten Kampar.
Ada tiga sektor perikanan seperti pengembangan budidaya perikanan, pembangunan pabrik pengolahan ikan, konstruksi pabrik pakan ikan yang didukung oleh potensi sungai besar yakni Sungai Kampar seluas 413,5 kilometer dan telah difungsikan oleh masyarakat untuk sumber hidup, termasuk untuk ikan penanaman.
Reservoir genangan air Koto
Pembangkit Listrik Tenaga Air Panjang luasnya sekitar 124 km². Ini adalah area yang besar untuk budidaya ikan dan daerah potensial untuk budidaya adalah 6.113 ha.
Selain itu pengembangan potensi peternakan seperti sapi, kambing dan ayam. Namun untuk ternak dan daging masih dipasok dari luar Provinsi Riau.
Dukungan yang tersedia untuk investasi yakni ketersediaan lahan yang cukup untuk peternakan dan untuk pakan ternak. Kemudian Sistem Integrasi Peternakan dan Tanaman (LCIS/SITT) juga potensi pasar besar (Meningkatnya permintaan dari lokal
dan provinsi sekitarnya).
Selain itu transportasi dan akses jalan yang memadai serta ketersediaan dokter hewan dan teknis peternakan personel.
Potensi Investasi di sektor pertanian, Kampar memiliki luas areal persawahan 4.542 hektar. Peluang pasar terbuka lebar, khusus untuk Provinsi Riau yang masih bergantung pada suplai dari luar daerah sebesar 66,34 persen.
Kemudian, kekurangan pasokan beras di Kampar adalah 72,98 persen dari total kebutuhan. Produksi beras di Kampar 28.964 ton, sedangkan kebutuhannya 94.160 ton, kekurangannya 65.194 ton/tahun.
PT. Kampar Agro Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang siap menjadi mitra.
Pengembangan UMKM seperti usaha madu wilbi dan kelor juga sangat menjanjikan dan memiliki peluang usaha yang besar untuk dikembangkan juga produk olahan ikan patin menjadi berbagai macam jenis makanan (bakso, nugget dll).
Dalam pertemuan itu Kamsol menyebutkan Kedutaan besar RI di Kuala Lumpur Deden Muhammad Fajar Shiddiq Trade attache, akan mengatur untuk berbisnis maching di Kampar karena menurutnya perikanan di Kampar ini sangat menarik, banyak produk yang bisa dipasarkan di Malaysia dan Malaysia telah membebaskan biaya masuk.
“Ada beberapa yang menarik bagi mereka khususnya perikanan, ikan patin salai kita, karena di Malaysia ikan patin banyak peminatnya dan harganya mahal,” kata Kamsol, Kanis (29/9/2022).
Ia berharap agar trade relations Malaysia-Indonesia ini dapat berkolaborasi, saling mengisi bukan bersaing dan bagaimana pola kerja sama itu, akan diatur kemudian.
Kolaborasi kerjasama dagang ini tidak hanya mengisi kebutuhan di kedua negara namun bisa membuka pasar lebih luas minimal pasar Asia dan Timur Tengah.
“Kita tidak bersaing, tetapi bagaimana bisa saling mengisi dan berbagi nilai tambah dan dalam hal ini banyak hal yang kita butuhkan untuk memperbaiki kualitas produk. Inilah yang akan kita kerja samakan,’ ujarnya. (nty/jnn)