Nina Yanti : Berhentilah Menilai Kemewahan Seseorang dari Apa yang Dipakainya

JarNas – Viralnya postingan Zoe perempuan tiktoker asal Singapura tentang brand mewah gara-gara unggahan video unboxing sebuah tas bermerk Charles & Keith (C&K) itu mendapat tanggapan dari pengacara asal Surabaya Nina Yanti.
Dalam video yang diunggah pada akun TikTok @zohtaco. Rasa senang dan bahagianya diberi hadiah tas dari sang ayah. Ia mendapat tas dari brand Charles & Keith (C&K) seharga 79,90 dollar atau sekitar Rp1,2 jutaan dan menyebutnya sebagai tas branded atau mewah pertamanya.
Nina menceritakan bahwa ia juga kadang-kadang memakai barang-barang branded dan pernah mengalami hal serupa oleh temannya sendiri ketika memakai brand Coach Bag.
Ia memberikan ilustrasi atas pengalamannya sendiri, karena akhir-akhir ini saya sering menggunakan brand Coach Bag yang diberikan oleh teman sebagai hadiah.
Suatu saat ada pengacara berkomentar, “Mbak Nina sudah mulai memakai barang kelas menengah ya? Apakah ini berkaitan perubahan status sosial? Saat itu saya berbicara agak keras kepada yang bersangkutan,” ujarnya.
Lalu ia berucap, “Sadarkah anda bahwa komentar anda mencerminkan kualitas anda? Apakah ketika saya tidak memakai barang bermerek di tubuh saya, orang akan melihat bahwa saya sedang downgrade? yang berarti harga diri saya turun? Apakah saya bukan pengacara besar lagi? Atau bisnis saya sedang bangkrut? quad non jika benar, apakah itu masalah bagi Anda,” ucapnya mengulang hasil perbincangannya dengan temannya itu.
Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, “Hey ,,, kalian tau gak tas ini pemberian orang yang sangat sayang dan tak ternilai harganya, sengaja dikirim dari luar negeri dengan tiket pesawat yang juga tidak murah dan hand carry dari luar negeri. Kenapa orang sampai mengirimkan tas tersebut kepada saya, tentu saja karena rasa sayang, rasa menghormati yang nilainya sangat mahal dan tidak bisa diukur.
Dia menyebutkan bahwa profesi pengacara sering dihubungkan dengan life style dan kemewahan yang melekat erat.
Ketika saya diminta mengomentari kasus ini. Entah karena saya memakai barang branded, atau karena memiliki profesi yang berpenghasilan unlimited dan seringnya tampil di depan umum, pertanyaan yang dilontarkan adalah tentang seberapa mewahnya tas Charles Keith, dan termasuk kategori apa kemewahan tersebut ? Ini berkaitan erat dengan kasus Zoe seorang tiktoker dari negara tetangga kita. Walaupun negara tersebut sudah begitu maju, tapi warga online mereka tidak jauh -auh juga kejulidannya dengan warga 62 .
Seperti yang dialami Zoe, seorang Tiktoker berkebangsaan Singapore yang sedang viral, kasih sayang orang tua merupakan keistimewaan baginya, meski hanya sebuah tas Charles Keith menurut netizen, namun dalam pandangan saya sangat bermakna, di dalam tas tersebut nilainya sangat besar, karena itu tidak hanya simbol materialis berbentuk tas, tapi lebih dari bentuk perhatian orang tua kepada anaknya, dan menjadi sangat mewah di abad ini yaitu kasih sayang.
“Jadi netizen tidak berhak menilai seseorang dari mewah atau tidaknya barang yang mereka gunakan, tidak ada institusi legal atau aturan tertentu yang menilai benar se-luxurious apakah barang itu dan berkelas atau tidaknya. Jadi berhentilah mengomentari hal-hal yang tidak perlu,” ucapnya.
Satu hal juga bahwa orang-orang kaya yang sesungguhnya tidak pernah memposisikan dirinya sebagai branded agent, mereka sudah melewati itu semua. Jika mereka memang memakai barang branded, itu memang mereka suka dan inginkan, juga fungsinya yang dipertimbangkan, bukan sebagai nilai dirinya. (nty/jnn)