Sandiaga Uno Cerita Tentang Jamu Indonesia pada Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan

Oct 11, 2022 - 12:38 WIB
Sandiaga Uno Cerita Tentang Jamu Indonesia pada Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan

JarNas – Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan Jamu yang berlangsung selama satu bulan (11 Oktober sampai 11 November) ini ditaja Arsip Nasional RI (ANRI) di Gedung ANRI Jakarta ini menjadi ajang promosi dan melestarikan rempah-rempah Indonesia, khususnya jamu.

“Festival ini menjadi salah satu upaya untuk membantu diseminasi nilai budaya lokal dan UMKM untuk pemasaran jamu, baik nasional maupun internasional. Tentunya berpotensi ini menambah lapangan kerja untuk masyarakat,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Sandiaga Uno Cerita Tentang Jamu Indonesia pada Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan
Sandiaga Uno Cerita Tentang Jamu Indonesia pada Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan

Dia katakan, ini sejalan dengan arah kebijakan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada November 2021 mengenai Indonesia Spice Up the World agar produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia semakin mendunia,” kata Menparekraf.

Jamu adalah bagian dari program Indonesia Spice Up the World. Hal ini karena jamu sebagai ramuan tradisional yang hadir secara turun-temurun telah dipercaya masyarakat Indonesia sebagai ramuan untuk kesehatan. Tidak heran jika jamu sudah melekat dan menjadi identitas Indonesia.

Sandiaga Uno Cerita Tentang Jamu Indonesia pada Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan
Sandiaga Uno Cerita Tentang Jamu Indonesia pada Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan

“Herbal drink atau jamu Indonesia yang kaya rempah yang patut kita lestarikan. Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dapat menyebarluaskan pengetahuan, khususnya jamu melalui rekaman atau catatan arsip,” ujar Sandiaga.

Pelestarian jamu ini merupakan upaya mendorong kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat luas.

Sementara itu Kepala ARSIP Nasional RI (ANRI), Imam Gunarto menjelaskan Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan Jamu ini diinisiasi oleh ANRI dan didukung oleh Kemenparekraf, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, PT. Putri Nilam Puspitasari, dan Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia.

Dalam pameran arsip jamu dan tanaman obat nusantara tersebut ditampilkan 32 arsip foto serta 10 foto dan tulisan dari surat kabar pada masa Kolonial Hindia Belanda.

“Pameran ini menjadi salah satu upaya pemanfaatan arsip dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembelajaran terhadap nilai-nilai budaya lokal di Indonesia. Serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap warisan budaya dan rempah nusantara,” kata Imam.

Bagi masyarakat yang ingin menyemarakkan acara ini dapat dikunjungi secara gratis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sementara, untuk Sarasehan Jamu disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Arsip Nasional RI, yang dipandu oleh moderator Tety Tasdik Kinanto dan menghadirkan dua narasumber yaitu Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI Kandar dan Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gabungan Pengusaha Jamu Thomas Hartono. (MC/jnn)