60 Ekor Kambing Meriahkan Ulang Tahun Prodi Peternakan Universitas Pahlawan

JarNas – Sebanyak 60 ekor kambing menjadi peserta kontes di acara ulang tahun Prodi Peternakan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang.
Acara itu bekerjasama dengan Himpunan Peternak Kambing Domba Indonesia (HPKDI) di halaman belakang kampus itu, Selasa (28/12/2021).
Salah seorang panitia sekaligus peternak kambing di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Yenni menyebutkan bahwa jumlah yang ikut kontes ada 60 ekor kambing diikuti oleh peternak dari Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Dumai, Pekanbaru dan Kampar.
Melalui kontes ini diharapkan dapat melestarikan kambing lokal untuk menaikkan kualitas dan ekonomi masyarakat, peternak tradisional bisa kasi contoh cara berternak yang baik.
Salah seorang Mahasiswa Peternakan Universitas Pahlawan (UP) Maya Puspita Tri Rizki menyampaikan bahwa kontes itu digelar dalam rangka festival ternak kambing tahun 2021.
Sekaligus perayaan ulang tahun Prodi Peternakan ke-3 serta ulang tahun Himas UP untuk melestarikan kambing lokal kepada masyarakat supaya terangkat secara nasional dan harganya lebih baik lagi.
Wakil Ketua HPKDI Muhammad Imron menyampaikan dampak dari kegiatan ini diharapkan Riau akan menjadi lumbung kambing.
Diharapkan tidak ada lagi impor kambing dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan akan kambing, “Sangat disayangkan peluang besar ini tidak kita raih bersama,” ujarnya.
“Kontes kambing ini bertujuan untuk mengangkat nama peternak agar lebih termotivasi dalam mengembangkan usahanya sekaligus meningkatkan kualitas harga dan hewan ternak yang dipelihara,” kata salah seorang panitia Riki.
Selama ini menjadi peternak itu masih dipandang sebelah mata, karena itu melalui kontes ini dapat merubah cara berpikir masyarakat bahwa menjadi peternak itu lebih mumpuni secara finansial, bukan orang miskin.
Selain itu diharapkan ada perubahan cara beternak tradisional yang lebih menguntungkan, jika sebelumnya ketergantungan mencari pakan ternak terhadap rerumputan.
Maka dengan ini ada kolaborasi atau penerapan teknik modern mencampur pakan ternak dengan bahan lainnya yang teruji lebih menguntungkan dan praktis.
Salah seorang peternak dari Pekanbaru Ucok Nasution menyebutkan bahwa beternak itu bukan lagi pekerjaan sampingan tetapi justru menjadi ladang bisnis yang menguntungkan dengan target keuntungannya 200 persen per tahun.
Senada dengan itu Peternak dari Panam Pekanbaru Desy menyebutkan bahwa dia sangat bersyukur diadakan kontes kambing ini karena dapat mengangkat status para peternak juga diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih baik dari kualitas harga kambing lokal.
“Dengan ini akan memberi semangat bagi peternak kambing terus mengembangkan usahanya karena secara ekonomi sangat menguntungkan,” ujarnya.
Bayangkan saja untuk kambing etawa paling sedikit umur kambing 1,5 tahun sudah bisa dijual dengan harga paling sedikit Rp2 juta dan untuk yang berumur 3 tahun kisaran Rp6 juta. (nty/jnn)