Repol dan Ardo Yakini Petani Padi Jauh Lebih Menguntungkan Apabila Diterapkan Program Yang Tepat

JarNas - Empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar bertarung adu argumen menjawab setiap pertanyaan dari tim vanelis dan masing-masing pasangan calon menunjukkan potensi diri hingga dapat membentuk opini masyarakat menentukan siapa pasangan calon yang tepat untuk dipilh memimpin Kabupaten Kampar lima tahun ke depan dalam metode kampanye berbentuk Debat Publik pada segmen kedua setelah menyampaikan visi dan misinya masing-masing di Labersa Hotel, Sabtu (2/11/2024).
Ketua Tim Vanelis Ilyas Husti (Ketua MUI Provinsi Riau) yang juga direktur pascasarjana UIN dan anggotanya Hendri Sayuti (dosen pascasarjana UIN Suska dan ketua PW Muhammadiyah) diberi kesempatan untuk memilih bisball pertanyaan yang disediakan di podium. Pertanyaan dari C2 bertemakan Sumber Daya Alam serta Bencana Alam. Pertanyaan itu ditujukan untuk pasangan nomor urut 1 untuk menjawab dengan waktu satu menit.
Pertanyaannya pertama adalah Kabupaten Kampar menghadapi permasalahan alih fungsi lahan dari lahan pertanian sawah atau padi ke lahan kelapa sawit salah satu penyebab alih fungsi lahan tersebut adalah rendahnya pendapatan pada petani padi dibandingkan dengan petani kelapa sawit dengan kata lain petani kelapa sawit lebih sejahtera dibandingkan dengan petani padi apa program yang akan dilakukan agar pendapatan petani padi mendekati petani kelapa sawit sehingga alih fungsi lahan dapat teratasi.
Paslon urutan 1 mendapat giliran pertama, Rahmad Jevary Juniardo menjawab pertanyaan itu, ia mengatakan bahwa sawit itu jauh lebih menguntungkan dibanding komoditas lainnya, hanya saja menurutnya padi atau hortikultura jauh lebih menguntungkan dari sawit jika diterapkan program yang tepat seperti memberikan pelatihan-pelatihan kepada para petani, memberikan modal sehingga dapat memberikan manfaat akan hadirnya pemerintah di lingkungan pertanian.
Repol menyambung jawaban itu dengan manyampaikan bahwa padi atau beras merupakan konsumsi masyarakat sehari-hari,maka dengan meyakinkan masyarakat, membantu modal dan memberikan pelatihan-pelatihan dan pupuk yang murah, jika produksinya bagus maka hasinya dapat produktif, sekarang masih konsumsitif.
Ia mengatakan bahwa mereka akan meyakinkan masyarakat dan meubah maindset-nya dengan dari petani konsumtif menjadi produktif hingga dapat menghasilkan uang dan bisa membantu keluarganya, "Jika hari ini panen masih setahun sekali, maka besok kita usahakan tiga kali setahun panen, sehingga harga di pasar murah," terangnya.
Pasangan nomor urut 2 Yusri-Rinto Pramono diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban dari pasangan nomor urut 1. Menjawab itu, Yusri menjelaskan bahwa apabila pertanian itu dikelolah dengan baik, maka hasilnya lebih besar dari sawit dan dapat berlipat-lipat, akan tetapi dengan adanya kebun sawit ini, menurutnya harus ada revitalisasi pertanian yang berbasis untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar.
Sementara itu pasangan nomor urut 3, Ahmad Yuzar dan Misharti menyampaikan bahwa dalam mengatasi persoalan alih fungsi lahan. Menurut Yuzar harus ada intervensi pemerintah, menyediakan infrastruktur seperti irigasi, bibit yang bagus, ada akses terhadap pupuk bersubsidi, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani, jika ini terjadi maka dengan sendirinya alih fungsi lahan terhenti dengan sendirinya. Misharti menambahkan bahwa mereka akan menjadikan Kabupaten Kampar swasembada pangan atau penghasil padi di Provinsi Riau.
Paslon urutan 4, Yunyun Hidayat dan Edwin Pratama Putra memberikan jawaban alih fungsi lahan petani padi ke petani sawit dapat diatasi dengan langkah utamanya dengan pembenahan infrastruktur, seperti irigasi yang sampai hari ini menurutnya tidak berjalan dengan baik dan pemanfaatan teknologi masih jauh atau belum termanfaatkan dengan baik. Ditambahkan Edwin bahwa perlu adanya program cetak sawah dan pemerintah harus mampu membawa kue-kue yang ada di pemerintah pusat ke Kampar.
Menanggapi jawaban dari ketiga pasangan calon itu, Ardo menegaskan bahwa konsep pertanian dan mindset masyarakat petani memang harus diubah untuk menjadikan sebagai petani produktif tidak lagi konsumtif dan ini yang akan menjadi titik berat dalam memimpin Kabupaten Kampar lima tahun ke depan dan Repol mempertegas bahwa lahan pertanian harus disesuaikan dengan RTRW yang ada.
Seluruh yang hadir dalam acara itu menyaksikan dengan seksama setiap pertanyaan dan jawaban dari pasanagn calon. Hadir disana Ketua KPU Riau, Ketua KPU Kampar dan jajarannya, Forkopimda, Ketua Bawaslu dan tim pendukung dari masing-masing pasangan calon. (*)