Ikhsanul Amal: Kampar Harus Dipimpin Oleh Figur Yang Paham Adat Istiadat dan Berpengalaman Di Pemerintahan

JarNas - Kabupaten Kampar yang kental dengan adat dan budaya membutuhkan seorang pemimpin yang memahami adat istiadat juga berpengalaman di pemerintahan.
Komisaris GMNI Universitas AMIKOM Yogyakarta Ikhsanul Amal menyampaikan bahwa Kabupaten Kampar ini merupakan negeri yang menjunjung tinggi adat istiadat.
"Budaya dan adat istiadat Kampar memiliki akar yang kuat dan merupakan bagian integral dari identitas masyarakatnya," kata dia, Rabu (23/10/2024).
Di tengah perubahan zaman dan modernisasi, menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal menjadi tantangan tersendiri.
Menurutnya srorang calon bupati yang paham akan adat istiadat akan lebih mampu merangkul masyarakat, mengakomodasi aspirasi mereka, dan menciptakan kebijakan yang sejalan dengan kearifan lokal.
Dalam konteks ini, kearifan lokal bukan hanya sekadar pengetahuan, melainkan juga sebuah pendekatan yang harus diterapkan dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
Selain pemahaman terhadap budaya, pengalaman di bidang pemerintahan juga merupakan faktor krusial dalam menentukan kualitas kepemimpinan.
Seorang pemimpin yang berpengalaman dapat menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam proses administrasi dan pengelolaan daerah.
"Pengalaman ini tidak hanya mencakup pemahaman tentang birokrasi, tetapi juga kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk masyarakat, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta. Hal ini penting untuk menciptakan sinergi yang efektif demi pembangunan daerah," terangnya.
Akhirnya, perlu diingat bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya memiliki visi yang jelas, tetapi juga kemampuan untuk mengimplementasikan visi tersebut dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai lokal.
Ia katakan, Kampar membutuhkan pemimpin yang mampu menyelaraskan antara tuntutan modernisasi dengan kearifan lokal.
Dengan kepemimpinan yang tepat, Kampar dapat menjadi daerah yang tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga menjaga dan melestarikan kekayaan budaya dan tradisinya dan berpengalaman di pemerintahan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan, harmonis, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
"Pemimpin yang seperti ini akan mampu menjembatani antara tradisi dan modernitas, serta memperkuat jati diri masyarakat Kampar di tengah arus globalisasi yang semakin deras," ucapnya. (*)