Kampar Masih Kekurangan Beras 60 persen Setiap Tahun

JarNas – Meski menargetkan menanam padi seluas 6.440 hektar pada tahun 2021, untuk memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Kampar masih kurang 60 persen setiap tahunnya dari jumlah penduduk 790.313 jiwa.
“Untuk mencapai program pemerintah swasembada pangan, pada tahun 2021 Kampar menargetkan menanam padi seluas 6.440 hektar dengan produktivitas 20 ton per hektar”, kata Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Sutanto dalam sambutannya saat panen raya padi unggul bersama Anggota DPR RI, H. Syahrul Aidi Ma’azat di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampa, Selasa (15/6/21).
Dari jumlah tersebut, total produksi 33.488 ton gabah kering giling atau setara dengan 21 .767 ton beras jumlah penduduk 790.313 jiwa, untuk kebutuhan beras kita lebih kurang 79.031 ton, maka kita masih kekurangan beras sebesar 57.264 ton atau 60 persen setiap tahunnya.
Dia menjelaskan untuk meraih harapan itu perlu kerjasama dengan Bank Riau Kepri melalui dana KUR, Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) dalam penyediaan bantuan alat-alat pertanian, Bulog dapat menampung hasil petani, bimbingan program dari KTNA serta bantuan lainnya dari Pemrov Riau melalui Dinas Pertanian Provinsi Riau guna membangkitkan semangat para patani agar kekurangan beras tersebut bisa terpenhui dan pada akhirnya Kampar pun nantinya mampu swasembada pangan.
Sejalan dengan visi Kampar, “Terwujudnya wilayah industri dan pertanian yang maju dengan masyarakat yang religius, beradat berbudaya dan sejahtera serta dengan pengembangan pertanian modern dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup”. Ini merupakan program KTNA Provinsi Riau dan Kelompok Pertanian Terpadu Jaring Mas Sejahtera Desa Pulau Birandang.
Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Riau, Syahpahkevi, Kepala Bulog Perwakilan Provinsi Riau, H. Bahtiar,As, Kepala BWS Sumatera III Riau, Syahril, Direktur Kredit Syaria’ah BRK Bangkinang, Tengku Irawan, para asisten, kepala dinsa dan kantor.
Disisi lain, Syahtul Aidi Ma’azat merasa prihatin dan memberikan motivasi, sangat disayangkan punya lahan yang luas tapi miskin, kunci kekayaan itu adalah tanah. Usaha yang paling baik bekerja dengan tangan dan berdagang. Untuk itu pondasi ekonomi adalah mampu memproduksi dan berdagang, artinya minimal kita harus bisa memproduksi yang kita konsumsi, dengan demikian baru kita bisa mandiri dan sukses.
Ketua KTNA Provinsi Riau Yusri menyampaikan rasa kepeduliannya dan senantiasa akan berusaha untuk bisa menjadikan petani sejahtera di Provinsi Riau khusus di Kampar yang dijadikan sebagai Pilot Projek petani di Riau.
Dia katakan, selain target program KTNA Provinsi Riau dan Kelompok Pertanian Terpadu Jaring Mas Sejahtera Desa Pulau Birandang menanam padi itu, KTNA berencana akan ada pabrik pakan ikan yang disubsidi 40 persen oleh pemerintah. Pola pengolahan pakan ini menggunakam campuran sisa kepala ikan dari pabrik ICS (Integrated Cold Storage), tanaman ubi serta jagung. (amri/jnn)