Wartawan Kampar Curhat dengan PKS

JarNas – Sejumlah insan pers di Kabupaten Kampar mencurahkan keluh kesah yang dialami wartawan bertugas di Kabupaten Kampar dengan minimnya anggaran terbagi untuk media.

Hadir mendengarkan itu anggota DPR RI Syahrul Aidi Ma’azat didampingi anggota DPRD Provinsi Riau Ardiansyah, Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil pada acara buka bersama PKS dengan insan pers se-Kabupaten Kampar baik PWI, FWK, IWO dan lainnya di Bangkinang Kota, Kampar, Riau, Ahad (17/4/2022).

Tema yang diusung PKS ini adalah sosialisasi empat pilar MPR RI yakni adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD negara RI 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR RI,  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

“Saya tidak perlu membahas secara rinci tentang empat pilar ini kepada wartawan, baiknya kita diskusi, tukar pikiran dan informasi termasuk kritik dan saran atau aspirasi dari insan pers terhadap keberadaan PKS dan semua persoalan yang terjadi, PKS siap menampungnya,” ujar Sayahrul Aidi membuka acara itu.

Sejumlah wartawan yang hadir menyampaikan berbagai keluhan, aspirasi, kritikan terhadap sikap politik PKS di DPRD Kampar. Politisi PKS yang hadir itu menerima dan menjawab semua dengan santai dan guyonan sehingga dalam pertemuan itu terasa dekat dan akrab.

Dari sekian banyak suara disampaikan soal anggaran media yang sangat kecil tersalurkan untuk media yang ada apalagi untuk peningkatan kesejahteraan wartawan di Kampar sangat memprihatinkan.

Fahmil menyampaikan bahwa baginya semua kawan-kawan disni tidak ada bedannya, meskipun saya tahu bahwa beberapa kawan media ada berapiliasi dengan partai lain.

Dia menjawab bahwa apa yang didengarnya itu membuatnya kaget, sebab menurutnya anggaran media itu besar, “Saya pikir anggaran media itu besar, bahkan saya sendiri pernah mau memangkasnya karena dinilai terlalu besar, dan ternyata bukan semuanya untuk kawan-kawan wartawan, maaf saya tidak mengetahui secara detil apalagi secara teknis soal ini,” ujarnya.

Akan tetapi baginya tidak ada bedanya, “Siapapun yang membutuhkan bantuan dari kalangan manapun, meski beda agama, saya bantu, untuk pengabdian saya menebar kebaikan amal jariah,” kata dia.

Sementara itu Syahrul Aidi menegaskan hal senada, menurutnya wartawan dan anggota dewan itu sama-sama saling membutuhkan, punya peran penting, tidak ada bedanya bahkan dirinya sendiri telah mengingatkan kepada seluruh anggota legislatif agar jangan pernah mematikan hand phone apalagi wartawan.

“Mengapa wartawan itu menurut saya sangat penting karena wartawan atau media itu berperan dalam mensosialisasikan program pembangunan termasuk soal empat pilar dalam negara ini, pastinya wartawan memiliki pandangan objektif terhadap menilai sesuatu,” akunya.

Diakui mantan Wakil Ketua DPRD Kampar ini bahwa saat ini ideologi bangsa dalam ancaman, terutama tentang Pancasila yang akan di pres menjadi tri sila dan lainnya sehingga perlu kesadaran bersama dan kekuatan.untuk mempertahankannya terhadap empat pilar itu.

Menyinggung soal pertanyaan dari Nazario Moreno yang akrab dipanggil Jeki ini  yang merupakan wartawan PWI Kampar tentang lemahnya kekuatan tawar anggota DPRD Kampar dari PKS ini dalam hal mendapatkan posisi pada Alat Kelengkapan DPRD (AKD) di DPRD Kampar beberapa waktu lalu, Syahrul menyebutkan bahwa itu merupakan peroalan politik yang menjadi pelajaran untuk mnentukan sikap ke depannya.

Dikatakannya, PKS bukan partai malaikat yang tidak pernah salah, tapi akan selalu mencoba yang terbaik untuk kepentingan masyarakat.

“Mudah-mudahan ke depan, doakan semoga PKS bisa menjadi pemimpin di Kampar, beberapa partai sudah pernah menjadi pemimpin Kampar, ini bukan kampanye, selama ini belum ada kesempatan saja,” ujarnya.

Sementara itu Ardiansyah menerima sejumlah kritikan insan pers terhadap dirinya dan dia berjanji akan terus memelihara silaturrahmi dan komunikasi yang lebih baik terhadap wartawan. (nty/jnn)